Stase pertama kami adalah forensik. Nah, stase ini termasuk stase kecil. Di rotasi klinik FK UGM, stase dibagi menjadi stase besar dan kecil. Stase besar adalah penyakit dalam, bedah, anak, dan obgyn yang masing-masing dijalani selama 10 minggu. Sisanya masuk ke dalam stase kecil yang berlangsung selama sebulan. Forensik sendiri disebut sebagai 'koas tahanan kota'. Kenapa? Pagi hari kami datang untuk bimbingan ataupun menyelesaikan tugas lain (yang biasanya sudah selesai pada minggu pertama). Selain itu, tugas kami adalah menunggu panggilan saat ada kasus. Handphone harus standby setiap saat karena kami gak tau kapan kasus itu datang; kami pernah dipanggil saat menjelang tidur sekitar jam 11 malam dan juga pernah subuh jam 4 pagi. Kasus yang kami dapatkan cukup bervariatif, seperti cerita tentang stase forensik yang sudah pernah kamu dengar sebelumnya. Di stase ini juga kamu bisa bertemu dengan koas dari universitas lain yaitu UMY, Untar, dan Trisakti. Week 2 dan 3 digunakan untuk ke jejaring di RSST Klaten. Satu kelompok akan dibagi menjadi dua kelompok kecil; kelompok pertama ke jejaring pada week 2 dan kelompok lainnya pada week 3. Kelompokku kebagian ke jejaring pada week 3 dan kami mendapatkan 3 kasus (gak tau siapa yang 'bau' di kelompokku lol). Week 4 dipakai untuk ujian yaitu tanya jawab langsung dengan penguji. Tanggung jawab kami akan berakhir pada hari Jumat di week 4 pada jam 12 siang. Jujur sebelum masuk ke stase ini aku agak takut; bukan takut darah tapi takut gak kuat liat korbannya. Ternyata setelah menjalani lumayan menarik kok. Tips buat stase ini kalau kamu gak kuat sama bau darah, pakai masker dua lapis dan selipin bubuk kopi di antara masker tersebut. Lumayan ngefek. Beneran. #koaskuat
|
Muka-muka bahagia menjelang lepas tugas |
|
Bareng anak Untar di hari terakhir kita sebagai koas Forensik. Tebak ini di nasi uduk mana hayo? |
No comments:
Post a Comment