December 23, 2017

Be aware of depression, the silent killer.


This week has been a tough one for kpop fans, as one of the most popular boybands' main vocalist passed away on Monday. SHINee's Jonghyun was found unconscious in an apartment and later declared death, which believed to have committed suicide by burning coal briquettes. I was so surprised when I saw the news, as I knew SHINee was still active at the moment. SM is known to be one of the big 3 music companies and has many of the most successful groups in kpop history. You named it: TVXQ, Super Junior, SNSD, SHINee, EXO. Who would know one day one of their singers would die in such a young age by commiting suicide? SHINee was the only SM groups with complete original members till now and no legal battle dramas, except for Onew who had a scandal recently. What makes me even more surprised is that I've been watching them since they debutted in 2008 as it's at the same time when TVXQ released their most popular albums Mirotic. It's like watching the babies grew and then boom, something happened. As a kpop fan myself, I can relate how gloomy and sad the fandom is right now. Jonghyun have just had his concert in December 10. Nobody knew that all these times depression has been killing him inside. My thesis for undergraduate degree was about depression; this is why I always have a soft spot for this topic. He left a suicide note and you could see how desperate he was to end his life because he wanted to be free. Depression is a silent killer. You wont know because a depressed person tends to not telling others about what or how they feel. In this case, he has searched for a psychiatrist but it didnt help him either. He chose to end his life. Even until today, I still cant believe that he's gone.


Below is the suicide note Jonghyun left to his friend, Dear Cloud's 9, originally in Korean and has been translated to English as accurately as possible.  
Please dont read this if you are easily triggered.
Source: Koreaboo

I am broken from the inside.  
The depression that slowly gnawed away at me has finally swallowed me whole.  
And I could not defeat it.
I detested myself. 
I grabbed my disjointed memories and yelled at them to pull themselves together but was met with no response.
If I can’t help myself breathe properly it’s better to stop breathing at all.
I asked myself who was responsible for me.
Only I.
I was utterly alone.  
It’s easy to talk about the end.  
It’s hard to actually end.  
I lived until now because of that difficulty.  
I told myself I wanted to run.  
Yes, I wanted to run.  
From myself.  
From you.
I asked who was there. 
It was me. It was me again. And it was me yet again.
I asked why I kept losing my memories. It was because of my personality. I see. So It’s all my fault in the end. I wanted people to notice but no one did. They’ve never even met me so of course they don’t know I exist.
I asked why they live. They just live, just live on.  
If you ask why I die I would answer I am exhausted.  
I have suffered and pondered. I never learned how to turn this exhausting pain into bliss.
Pain is just that, pain.  
They scolded me not to do this.  
Why? Why can’t I even end things the way I want to?
They told me to find out why I hurt.  
I know too well. I hurt because of me. It’s all my fault and all because I’m lacking.  
Doctor, is this what you wanted to hear?  
No. I have done nothing wrong.
When the gentle voice blamed my personality I thought, ‘damn being a doctor is easy.’  
It’s so odd that it hurts so much. People who have it worse than me live fine, people who are weaker than me carry on fine. Maybe that’s not true. There’s no one alive that’s got it worse than me or is weaker than me.
But I should live on anyway.  
I keep asking myself why I should hundreds of times and it’s not for my own good. It’s for yours.  Please don’t say a word if you don’t understand.  
Find out why I’m hurting? I told you why. Is it so wrong to hurt so much because of that, do I need to have a more dramatic reason? A more specific reason?
I told you already. Were you not listening? Things you can overcome don’t scar you for life.  
Clashing with the world was never meant for me.  
The life of fame was never meant for me.  
That’s all the reason why it hurts. Because I’m famous. Why did I choose this. It’s so funny.  
It’s a wonder I lasted so long.
What can I say. Just tell me I’ve done well. That this is good enough. 
That I’ve worked hard. Even if you can’t smile don’t fault me on my way. 
You did well, you worked hard. Goodbye.
— SHINee’s Jonghyun

You did well, Jonghyun. Rest in peace. 

December 14, 2017

Koas.

Akhirnya! Selesai juga 1 tahun 9 bulan menjalani hidup sebagai koas. Banyak hal yang terjadi mulai dari waktu tidur yang berubah (perubahan paling jelas), disuruh membantu ini itu, gak ada istilah libur, ketemu orang-orang baru, menambah jaringan pertemanan, dan sebagainya. Dulu pas s1, aku selalu bingung ngeliat kakak kelas yang udah koas kok selalu mondar-mandir kapanpun dimanapun. Setelah menjalani sendiri, baru aku sadar gimana cara mengatur jadwal selama di koas. Rotasi klinik jelas lebih menyenangkan dibandingkan s1 karena selalu masuk ke lingkungan yang baru, bertemu dengan orang baru, menyesuaikan diri dengan suasana baru yang akan menambah pengalaman baru juga. Terlalu banyak hal berkesan yang terjadi selama koas. Bersyukur banget selama ini gak pernah dipersulit atau mendapatkan pengalaman buruk selama menjalani stase. Punya kelompok koas 16101 yang kooperatif dan pinter-pinter jadi termotivasi belajar terus (walaupun kata orang2 ribut banget sih lol). Gemelli berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari; kalau punya gemelli yang gak enak akan berdampak ke kita juga. Abis kelar koas udah mulai deg2an buat UKMPPD. Koas itu indah untuk dikenang, tapi bukan untuk diulang. Doakan kami lulus one shot UKMPPD ya :")
NB: #ceritakoas nanti bakal diupdate lagi kok hehe.


November 10, 2017

Cerita koas 3: Saraf

Untuk stase ketiga ini sebenarnya kurang berkesan buat aku. Yang kuingat hanya capek jaga karena teman-teman yang sudah koas dikatakan bahwa anestesi dan saraf adalah dua stase kecil rasa stase besar. Capek disini paling terasa terutama saat jaga karena jaga dimulai pada jam 4 sore dan berakhir jam 6 pagi namun kita harus melakukan ttv secara periodik misalnya tiap beberap jam sekali yang cukup menguras tenanga dengan jumlah pasien lebih dari 20 orang. Selain itu, setip pagi kami harus datang sebelum jam 6 pagi untuk ikut follow up dengan residen. Stase jejaring yang didapatkan kelompokku adalah RSPAU Hardjolukito, RSST Klaten, dan RSUD Sleman. Kalau tidak salah, stase di jejaring berlangsung selama 2 minggu yaitu di week 2 dan 3. Nah pada stase ini juga dilakukan wisuda untuk koas gelombang 1. Akhirnya kami mendapat gelar S.Ked setelah sekolah selama 3.5 tahun! Tapi perjalanan masih panjang, karena target utama setelah koas tentu adalah mendapatkan gelar dokter. Tetap doakan kami ya!



November 04, 2017

Cerita koas 2: Anestesi

Stase berikutnya adalah anestesi. Stase ini sering disebut sebagai stase kecil rasa stase besar karena beban kerja koas yang cukup banyak. Tiga hari pertama kami belum dijadwalkan untuk ikut persiapan operasi maupun saat operasi berlangsung. Setiap pagi kami harus datang sebelum jam 6.30 untuk ikut parade residen; saat itu hanya kami satu-satunya kelompok koas sehingga semua anak wajib ikut parade. Parade berisi presentasi laporan kasus residen dan berakhir pada jam 9 kemudian para konsulen, residen, dan koas langsung menuju ke GBST (Gedung Bedah Sentral Terpadu) untuk persiapan operasi. Operasi sering berlansung hingga sore namun pada stase ini terdapat stase lapangan dimana koas wajib ikut sehingga biasanya koas sudah dibebastugaskan pada jam 3 sore. Stase lapangan meliputi Senin dan Kamis untuk tenis dan Rabu untuk sepakbola/bulutangkis. Saat stase lapangan koas juga mempunyai tugas "tertentu" (caritau aja sendiri ya wkwk). Jadwal operasi biasanya sudah diberitahukan sehari sebelumnya dan kami wajib melakukan pre op (persiapan untuk menilai apakah pasien layak dioperasi besok). Pre op dilakukan setelah stase lapangan selesai sekitar jam 6 sore sehingga setiap harinya kami pulang hampir jam 8 malam. Belum lagi kami mempunyai jadwal jaga ICU dan IGD dengan pergantian shift pada jam 7 malam dan jam 7 pagi. Bayangkan saja capeknya saat tidak jaga juga akan pulang pada jam 8 malam.

Jejaring yang kami dapatkan adalah RSST Klaten dan RSUD Sleman, dijadwalkan secara bergantian. Ada yang ke jejaring pada week 1 dan 2; ada juga yang ke jejaring pada week 3 dan 4. Beban kerja di jejaring tergantung dengan residennya jadi kalau dapat residen baik ya stase jejaringnya menyenangkan lol Ujian praktek pada week 4 adalah memasang ET pada pasien dengan kelompok kecil yang membutuhkan kerja tim dan untungnya berhasil kami lalui dengan baik walaupun penuh dengan drama menjelang ujian akhir. Jujur stase ini bener-bener capek fisik banget tapi karena residennya baik-baik jadi lumayan berkurang bebannya (pernah di jejaring pre op bareng residen malah diajak ngobrol haha). Stase ini sudah kami jalani tahun lalu dan katanya ada beberapa perubahan tradisi sekarang jadi crosscheck lagi ke koas yang sedang anestesi sekarang. Yang penting fisik tahan banting. Semangat!

Pas hari ulang tahunku di stase anestesi haha
Dengan residen terbaik selama di anestesi! Sampai sekarang masih keep in touch dan sering ngumpul bareng.

October 29, 2017

Cerita koas 1: Forensik

Stase pertama kami adalah forensik. Nah, stase ini termasuk stase kecil. Di rotasi klinik FK UGM, stase dibagi menjadi stase besar dan kecil. Stase besar adalah penyakit dalam, bedah, anak, dan obgyn yang masing-masing dijalani selama 10 minggu. Sisanya masuk ke dalam stase kecil yang berlangsung selama sebulan. Forensik sendiri disebut sebagai 'koas tahanan kota'. Kenapa? Pagi hari kami datang untuk bimbingan ataupun menyelesaikan tugas lain (yang biasanya sudah selesai pada minggu pertama). Selain itu, tugas kami adalah menunggu panggilan saat ada kasus. Handphone harus standby setiap saat karena kami gak tau kapan kasus itu datang; kami pernah dipanggil saat menjelang tidur sekitar jam 11 malam dan juga pernah subuh jam 4 pagi. Kasus yang kami dapatkan cukup bervariatif, seperti cerita tentang stase forensik yang sudah pernah kamu dengar sebelumnya. Di stase ini juga kamu bisa bertemu dengan koas dari universitas lain yaitu UMY, Untar, dan Trisakti. Week 2 dan 3 digunakan untuk ke jejaring di RSST Klaten. Satu kelompok akan dibagi menjadi dua kelompok kecil; kelompok pertama ke jejaring pada week 2 dan kelompok lainnya pada week 3. Kelompokku kebagian ke jejaring pada week 3 dan kami mendapatkan 3 kasus (gak tau siapa yang 'bau' di kelompokku lol). Week 4 dipakai untuk ujian yaitu tanya jawab langsung dengan penguji. Tanggung jawab kami akan berakhir pada hari Jumat di week 4 pada jam 12 siang. Jujur sebelum masuk ke stase ini aku agak takut; bukan takut darah tapi takut gak kuat liat korbannya. Ternyata setelah menjalani lumayan menarik kok. Tips buat stase ini kalau kamu gak kuat sama bau darah, pakai masker dua lapis dan selipin bubuk kopi di antara masker tersebut. Lumayan ngefek. Beneran. #koaskuat

Muka-muka bahagia menjelang lepas tugas
Bareng anak Untar di hari terakhir kita sebagai koas Forensik. Tebak ini di nasi uduk mana hayo?

October 28, 2017

Cerita koas: Pembekalan

Ini adalah awal dari cerita koas. Perkenalan dulu kali ya. Aku adalah koas FK UGM angkatan *sensor* (cari tau sendiri) yang sedang menjalani rotasi klinik tahun kedua. Sebelum memulai rotasi klinik, kami diwajibkan untuk mengikuti pembekalan yang berlangsung selama 3 hari. Pembekalan tersebut adalah orientasi mengenai RSUP dr. Sardjito yang akan menjadi basecamp kami selama 1 tahun 9 bulan dan juga hal-hal dasar yang wajib diketahui oleh koas. Acara ini berlangsung dari pagi sampai sore (seingatku) dan cukup menguras tenaga karena kamu akan duduk seharian di dalam suatu ruangan. Pada saat ini juga kamu akan mengetahui teman kelompok koasmu. Kebetulan kelompokku adalah 16101, kelompok pertama pada gelombang pertama (antara senang dan sedih). Satu kelompok umumnya berisi 12-13 orang. Ajaibnya lagi, dengan populasi chinese yang proporsinya cukup sedikit pada gelombang ini, kelompokku berisi 7 orang chinese sehingga cukup sering disebut "negara RRC" lol Kami sebagai koas baru tentu saja masih panik-panik ga jelas seperti koas baru lainnya. Stase pertama adalah forensik yang akan dimulai pada 21 Maret 2016. Semangat! #apikoasmembara

Ini waktu selesai pembekalan koas di hari terakhir. Pertama kalinya kumpul dengan anggota lengkap. Mukanya masih seger karena belum tau balada koas wkwk
Bonding time pertama kali sebelum mulai koas

October 27, 2017

Coass life: Update.

Hi people! It's been a long time since the las time I wrote. The mood for blogging has never been there for a while and finally here it is. The first quarter of 2017 was good enough; we had four big departments coming straight since December 2016. Pediatrics, ObGyn, Surgery, and Internal Medicine. You named it; we've done it all. I cant believe the end of my clinical rotation is right around the corner. We only have radiology and public health departments left and if everything goes smoothly, we'll have the final exam in February 2018. I was thinking of sharing my clinical rotation life in blogpost series, to give you a glimpse of what it looks like and it'll be in Indonesian. Yes. See you!

January 28, 2017

Year of fire rooster

This is probably my first time celebrating it out of my hometown. The schedule for my rotation this month was a hectic one; Im disappointed that I have no chance to go home even only for a few days. The family gathering is the thing I like the most (besides getting angpaos lol) because all of my cousins will be there and usually we celebrate it in my grandma's house which is located outside Medan. Yesterday they celebrated it in a restaurant in Medan for a new experience. My cousins from hk are coming and I cant join them for vacation :( I and my friends had the sacapmeh (CNY's Eve) dinner here in a restaurant and were so surprised to find out there were lots of Chinese here in Jogja. To be honest during my almost five years staying in this city, I only meet few of them in some occasions. It's so different compare to my hometown where Chinese is everywhere. Hopefully next year I can celebrate CNY with my family and cousins. Welcoming the year of rooster and Happy Chinese New Year!